Pages

Jumat, 16 November 2012


LAPORAN PRAKTIKUM
ADMINISTRASI JARINGAN

PERTEMUAN KE-8
INSTALISASI DAN KONFIGURASI NFS (Network File Sharing)” 
Nama : Ekawati Novita
NIM : 11615012

I.  TUJUAN
* Agar Mahasiswa mampu mengkonfigurasi NFS menggunakan VirtualBox
* Agar Mahasiswa dapat menkonfigurasi NFS, berdasarkan metode yang ada di VitualBox.
* Agar Mahasiswa lebih memahami konsepNFS, dan membedakan fungsi NFS dengan paket remote lain.

II. LATAR BELAKANG

A. Definisi NFS
        NFS adalah singkatan dari Network File System, yang kali pertama dikembangkan oleh Sun Microsystems pada tahun 80-an, sebagai sarana untuk berbagi file pada lingkungan kerja diskless. NFS menyediakan sarana untuk berbagi file antarjaringan, sehingga suatu mesin dapat mengakses file-file di mesin lain seolah-olah mengakses file sistem lokal.
             Protokol ini bekerja dengan sistem client/ server. Server akan meng-export suatu filesistem sehingga dapat di-share di jaringan, selanjutnya, user akan melakukan mounting ke server tersebut. Dengan dukungan NFS yang sudah sangat matang di kernel, ber bagai distro kini umumnya telah memasukkan NFS sebagai salah satu filesistem yang akan di-mount pada saat booting. Dengan demikian, user tidak perlu sama sekali tahu apa yang terjadi. File yang diakses akan terlihat lokal, walaupu tersimpan di mesin berbeda.

B. Opsi Mount
Beberapa option harus Anda pertimbangkan saat menambahkannya. Opsi ini akan mengatur cara NFS bekerja client dalam menangani crash yang terjadi pada server atau dalam network. Satu dari keunggulan NFS adalah NFS dapat menangani crash ini dengan baik jikalau Anda menset client dengan baik. Berikut dua mode yang dipakai:
  • soft
Jika permintaan file gagal, NFS client akan melaporkan error pada proses di mesin client yang merequest file. Beberapa program dapat menangani hal ini tapi kebanyakan tidak. Opsi ini tidak direkomendasikan karena akan mengakibatkan file rusak atau hilangnya data.
  • hard
Program yang mengakses file dalam NFS akan “hang” ketika server mengalami crash. Proses tidak dapat diinterupsi atau dikill (kecuali dengan “sure kill”) sampai Anda menambahkan opsi intr. Ketika NFS server kembali online, program akan melanjutkan proses yang terputus. Opsi ini disarankan yaitu intr untuk semua file sistem NFS yang termount. Dengan mengambil contoh sebelumnya, file fstab akan terlihat sebagai berikut:
            # device mountpoint fs-type options dump fsck order

III. ALAT DAN BAHAN
1. PC (Personal Computer) yang memiliki OS Linux 10.4 atau 11.10
2. Switch
3. Kabel UTP tipe Straight
4. Tester

IV. LANGKAH KERJA
 
1. Instal Paket NFS 
$ sudo apt‐get install nfs‐kernel‐server  
$ sudo apt‐get install nfs‐common portmap 

2. Konfigurasi paket portmap 
 $ sudo dpkg‐reconfigure portmap 
   (pilih no jika ditanya untuk bind loopback) 

3. Edit file /etc/exports menggunakan editor gedit 
 $ sudo  gedit/etc/exports 
    Sisipkan parameter2 berikut untuk akses full read‐write dari beberapa client 
    /home/ubuntu/  192.168.2.1/24(rw,no_root_squash,async) 
Catatan :  
‐ /home/ubuntu >> lokasi folder yg akan di shared 
‐ 192.168.2.1/24 >> IP client yg boleh akses shared folder (192.168.2.2 – 192.168.2.254) 
‐ (rw,no_root_squash,async) >> Permissions attribute, dalam hal ini full read‐write 
   untuk akses read‐only dari hanya satu Client, sisipkan parameter berikut 
   /home/ubuntu  192.168.2.2 (ro,async) 

4. Restart dan aktifkan NFS Server 
#sudo /etc/init.d/nfs‐kernel‐server restart 

#sudo exportfs ‐a 
 V. HASIL
Adapun Hasil dari konfigurasi NFS diatas adalah kita dapat saling mentransfer file dari komputer satu kekompter yang laiin.