LAPORAN
PRAKTIKUM
ADMINISTRASI JARINGAN
PERTEMUAN KE-8
“INSTALISASI DAN KONFIGURASI NFS (Network File Sharing)”
Nama : Ekawati Novita
NIM : 11615012
I. TUJUAN
* Agar Mahasiswa mampu mengkonfigurasi NFS menggunakan VirtualBox
* Agar Mahasiswa dapat menkonfigurasi NFS, berdasarkan metode yang ada di VitualBox.
* Agar Mahasiswa lebih memahami konsepNFS, dan membedakan fungsi NFS dengan paket remote lain.
II. LATAR BELAKANG
A. Definisi NFS
NFS adalah singkatan
dari Network File System, yang kali pertama dikembangkan oleh Sun
Microsystems pada tahun 80-an, sebagai sarana untuk berbagi file pada
lingkungan kerja diskless. NFS menyediakan sarana untuk berbagi file
antarjaringan, sehingga suatu mesin dapat mengakses file-file di mesin lain
seolah-olah mengakses file sistem lokal.
Protokol ini bekerja
dengan sistem client/ server. Server akan meng-export suatu filesistem
sehingga dapat di-share di jaringan, selanjutnya, user akan melakukan mounting
ke server tersebut. Dengan dukungan NFS yang sudah sangat matang di kernel, ber
bagai distro kini umumnya telah memasukkan NFS sebagai salah satu filesistem
yang akan di-mount pada saat booting. Dengan demikian, user tidak perlu sama
sekali tahu apa yang terjadi. File yang diakses akan terlihat lokal, walaupu tersimpan di mesin berbeda.
B. Opsi Mount
Beberapa option harus Anda
pertimbangkan saat menambahkannya. Opsi ini akan mengatur cara NFS bekerja
client dalam menangani crash yang terjadi pada server atau dalam network. Satu
dari keunggulan NFS adalah NFS dapat menangani crash ini dengan baik jikalau
Anda menset client dengan baik. Berikut dua mode yang dipakai:
- soft
Jika permintaan file gagal, NFS client akan melaporkan error
pada proses di mesin client yang merequest file. Beberapa program dapat
menangani hal ini tapi kebanyakan tidak. Opsi ini tidak direkomendasikan karena
akan mengakibatkan file rusak atau hilangnya data.
- hard
Program yang mengakses file dalam NFS akan “hang” ketika
server mengalami crash. Proses tidak dapat diinterupsi atau dikill (kecuali dengan
“sure kill”) sampai Anda menambahkan opsi intr. Ketika NFS server kembali
online, program akan melanjutkan proses yang terputus. Opsi ini disarankan
yaitu intr untuk semua file sistem NFS yang termount. Dengan mengambil contoh
sebelumnya, file fstab akan terlihat sebagai berikut:
# device mountpoint fs-type options
dump fsck order
III. ALAT DAN BAHAN
1. PC (Personal Computer) yang memiliki OS Linux 10.4 atau 11.10
2. Switch
3. Kabel UTP tipe Straight
4. Tester
1. PC (Personal Computer) yang memiliki OS Linux 10.4 atau 11.10
2. Switch
3. Kabel UTP tipe Straight
4. Tester
IV. LANGKAH KERJA
1. Instal Paket NFS
$ sudo apt‐get install nfs‐kernel‐server
$ sudo apt‐get install nfs‐common portmap
2. Konfigurasi paket portmap
$ sudo dpkg‐reconfigure portmap
(pilih no jika ditanya untuk bind loopback)
3. Edit file /etc/exports menggunakan editor gedit
$ sudo gedit/etc/exports
Sisipkan parameter2 berikut untuk akses full read‐write dari beberapa client
/home/ubuntu/ 192.168.2.1/24(rw,no_root_squash,async)
Catatan :
‐ /home/ubuntu >> lokasi folder yg akan di shared
‐ 192.168.2.1/24 >> IP client yg boleh akses shared folder (192.168.2.2 – 192.168.2.254)
‐ (rw,no_root_squash,async) >> Permissions attribute, dalam hal ini full read‐write
untuk akses read‐only dari hanya satu Client, sisipkan parameter berikut
/home/ubuntu 192.168.2.2 (ro,async)
4. Restart dan aktifkan NFS Server
#sudo /etc/init.d/nfs‐kernel‐server restart
#sudo exportfs ‐a
V. HASIL
Adapun Hasil dari konfigurasi NFS diatas adalah kita dapat saling mentransfer file dari komputer satu kekompter yang laiin.